Di
dalam saung milik Jaro Nalim terdapat sebuah kecapi, alat musik terbuat dari kayu dengan 12 kawat
baja tipis.
Ketika kawat-kawat baja itu dipetik, keluar bunyi nyaring, mirip bunyi sebuah
gitar. Itulah salah
satu alat musik khas Baduy yang hanya dimiliki oleh satu
orang di tiap kampung. Bagaimana cara
memainkan dan jenis suara yang keluar,
Jaro mencoba memainkan alat musik tersebut dan melantunkan
lagu-lagu daerah. “Ah ulah atuh, isin, (ah jangan, malu)”,
katanya. Lalu ia ambil kecapi dan dengan
perlahan jari jemarinya lincah memetik
kawat-kawat baja pada kecapi dengan penuh perasaan. Terdengar
sebuah nada
lembut lagu khas sunda.“ Lagu naon eta
Bah (lagu apa itu Abah)?” tanya saya penasaran.
“Manuk dadali”, katanya singkat. Dari petikan tangannya kemudian
keluar beberapa nada lagu-lagu daerah
Sunda yang lain. Terasa lembut dan syahdu
dalam keheningan alam di tengah hutan.
Menurut
Jaro Nalim, anak-anak muda Baduy rata-rata bisa memainkan satu atau dua alat
musik yang dipelajari secara turun temurun dari para orang tua. Mereka
memainkan alat musik dengan menghapal dan merasakan tanpa mempelajari panduan not-not lagu (seperti do re mi fa so la si do) yang biasa
dipelajari orang luar. Alat musik kecapi adalah salah satu dari sekian banyak
alat musik lain yang biasa dimainkan orang Baduy. Semua alat kesenian yang
mereka pakai terbuat dari bahan-bahan kayu dan bambu yang tersedia di alam
lingkungan Baduy. Tiap ekspresi seni terkait erat dengan ungkapan rasa syukur
atas berkah kesuburan alam yang dilimpahkan Tuhan. Selain seni musik, Orang Baduy juga mengembangkan seni
ukir, seni gambar dan seni tarik suara.
Seni Musik. Terdapat
beberapa jenis musik yang ada di Baduy : kecapi, angklung buhun, karinding,
suling, dan gambang. Peralatan kesenian yang meraka buat kebanyakan dari bahan
kayu dan bambu serta sedikit terbuat dari kawat dan tembaga.
Musik Kecapi. Alat
musik kecapi terbuat dari kayu dan 12 kawat baja tipis. Biasanya musik kecapi
digunakan untuk mengiringi acara berbalas pantun sebagai sarana hiburan yang dilakukan
di luar bulan kawalu. Terdapat
satu set alat musik
kecapi di setiap kampung, biasanya dimainkan
di bale adat (khususnya di Baduy Dalam) dan dimainkan oleh muda-mudi
beramai-ramai. Untuk memainkan musik kecapi dilengkapi dengan suling enam
lubang dan rendo,
semacam gitar besar yang terdiri dari dua buah kawat, satu besar satu kecil.
Angklung Buhun. Angklung
buhun merupakan kesenian angklung terbuat dari bambu, seperti angklung yang
biasa dipakai di Jawa Barat. Bedanya, angklung di Baduy berukuran besar dan
memiliki tinggi antara 50 cm sampai 150 cm. Dalam setiap set alat musik
angklung terdiri dari sembilan buah angklung indung, ringkung, dondong, gunjin, indung leutik, engklong, trolok dan
dua buah roer. Untuk mengiringi musik angklung biasanya digunakan tiga buah
bedug berukuran besar hingga kecil, yang disebut dengan bedug talinting dan ketug.
Karinding. Kerinding
adalah alat kesenian yang unik, terbuat dari sebilah bambu dengan diameter dua
hingga tiga sentimeter, panjang sekitar 50-60 cm dan sepalan di ujung bambunya
berukuran 5 cm. Gamban, merupakan
kesenian semacam gamelan yang dimainkan untuk hiburan pada saat perayaan
pernikahan dan sunatan serta panen. Terdiri dari dua buah go’ong, terbuat dari tembaga, dua buah saron yang berisi enam not
terbuat dari tembaga, satu buah kromong
yang terdiri dari 18 not dari kayu. Untuk mengiringi alat musik digunakan piul semacam biola dengan empat kawat
dan suling dengan enam lubang. Lagu-lagu yang biasa dimainkan adalah lagu-lagu sunda buhun, paris, kageuringan, handeuleun,
kembang bereum, parered, sintren, aceup, goletrak, rendeu beureum, jalamprang, dan
soveinir.
Suling. adalah alat kesenian yang terbuat dari sebuah bambu dengan enam lubang.
Cara memainkannya dengan ditiup. Ukuran panjang suling berkisar 50 cm. Kumbang adalah sejenis suling, namun jumlah
lubangnya sebanyak empat buah. Sedangkan
Tarawelet, sebuah suling dan kumbang, namun panjangnya berkisar 15 cm
dengan jumlah lubangnya sebanyak lima buah.
Seni Ukir di
Baduy sebatas pada ukiran gagang golok, gagang pisau, kolenjer, alat tenun dan alat menganyam untuk pembuat koja, serta
beberapa alat kesenian seperti tempat gong
atau go’ong. Motif ukiran yang
terdapat digagang golok dan pisau serta alat tenun dan anyaman sangat
sederhana. Sedangkan pada kolenjer diukir horoskop Baduy yang dibuat pada sisi bambu dimana terdapat gambar binatang dan petak-petak
perhitungan waktu seseorang. Seni Gambar,
dikenal oleh Suku Baduy sejak lama, namun mereka mulai mempelajari tulisan
belum lama.
Seni Tarik Suara. Seni
tarik suara di Baduy hanya digunakan untuk mengiringi musik gambang dan
angklung buhun saja, serta mantun, beberapa lagu-lagu Sunda Buhun seperti lagu Ngareog dan Ngubaran Pare dan Lantunan do’a- do’a. (UTEN SUTENDY)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar